tidak ada yang tahu perasaanmu disaat semua orang menghakimi perasaan itu.
tak ada yang namanya galau menggalau
kebodohan semu yang semula memeluk hampa membiarkan aku berlarut dalam mimpi tak berjamah..
hahahhha aku ingin sekali tertawa dihadapan orang yang merendahkan aku tapi sekali lagi aku tidak tega untuk melakukan hal itu
mesti ada yang bilang kita hanya manusia biasa tidak punya batas kesabaran seperti yang dimiliki tuhan.
sedikit aku paham tapi kebanyakan hanya kamuflase waktu.
separuh harapanku itu dulu pernah aku simpan disana dihatinya
namun penghianatan itu ku dapatkan bertubi-tubi pula.
sekalipun hanya sedetik tetap saja engkau yang melukai aku
apa kata mereka sama seperti keinginanku
filosofi macam apa yang membuat aku cepat atau lambat pergi darimu
ternyata semuanya hanya permainanmu yang penuh kemunafikan
aku sama sekali tidak peduli
jangan protes terhadap perubahanku sebab kalian yang melukai aku
banyak hal yang harus kau mengerti
kau dan aku hanya separuh harapan tak berarti.
